Saya ingat
waktu masa kanak-kanak orangtua selalu sedia termometer air raksa dirumah bila ada yang
demam, penggunaannya biasanya dikempit
di ketiak, di anus, atau di mulut, dan untuk mendapat pembacaan yang cukup
akurat harus dilakukan agak lama bisa 10 menit kadang lebih, dan tidak boleh
bergerak-gerak, dan membacanya juga rada sulit karena harus dimiringkan kearah
cahaya agar dapat melihat level air raksa yang berwarna perak tersebut.
Tidak semua
keluarga memiliki termometer waktu itu, karena harganya juga cukup mahal, dan ini
kenangan dari 40 tahun yang lalu, bayangkan sampai sekarang masih umum juga
digunakan orang. Padahal sekarang sudah banyak termometer digital yang sangat
memudahkan selain jauh lebih aman, namun kebanyakan orang masih menganggap
harganya tentu mahal.
Apakah anda masih menganggap mahal bila saya katakan harga 2 bungkus rokok Jisamsu masih lebih
mahal dari sebuah termometer digital?
![]() |
Termometer digital Elastis (atas) dan Standard (bawah) |
![]() |
Pembacaan yang berupa angka sampai 1 digit dibelakang koma |
![]() |
Termometer digital Elastis |
Termometer
digital sekarang sudah melakukan revolusi dalam segala hal, al:
- · Pembacaan angka yang akurat dibanding pembacaan kira-kira seperti termometer air raksa yang cuma garis-garis.
- · Waktu pengukuran juga lebih singkat dan dilengkapi alarm “beep” bila pengukuran sudah lengkap yang kurang lebih hanya 10 detik
- · Bahan termometer digital juga ada 2 macam, yang elastis untuk anak-anak, dan yang standard buat orang dewasa.
Ada baiknya
anda pertimbangkan untuk memilikinya dirumah sebagai alat pendeteksi
kesehatan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar