Rabu, 15 Agustus 2012

SEKEDAR CURHAT




Cukup banyak sudah rasanya pengalaman kami dalam berbisnis online yang rasanya ingin kami bagi kepada anda,  dan satu hal yang paling menonjol adalah masalah kepercayaan yang begitu rentan dari calon konsumen kepada kami sebagai penyedia barang dan jasa. tetapi hal inipun dapat kami maklumi karena memang faktanya banyak sekali penipuan dalam bisnis online seperti bisnis yang kami lakukan ini,  namun syukurlah sekarang semakin meningkat kepercayaan calon konsumen terhadap bisnis seperti ini karena para pebisnis online juga semakin banyak yang jujur dan konsisten dalam melaksanakan bisnisnya, walaupun tidak sedikit pula yang berniat tidak baik dan tidak bertanggungjawab.
Semakin besar biaya yang harus dibayar oleh konsumen maka semakin menguap pula kepercayaannya, karena sebetulnya kalau  yang harus dikeluarkan dalam jumlah yang relatif kecil bukannya sudah percaya penuh tapi paling tidak resikonya juga kecil kalau terjadi penipuan. 



Sejujurnya hal ini bukan hanya terjadi sepihak, karena menurut pengalaman kami juga hampir sama saja, kalau barang yang kami kirim duluan, pembayaran yang tak kunjung datang, begitu juga konsumen yang berfikir bila mengirim uang lebih dahulu malah barang pesanan yang tidak kelihatan, jadi bagaimana solusinya?

Salah satu indikasi  yang bisa meragukan konsumen akan kejujuran penyedia jasa adalah kejelasan lokasi atau alamat penyedia jasa,  bukan sekedar nomor hp, karena kalau tidak berani menuliskan alamat maka banyak kemungkinan yang bisa terfikir, pertama: memang tidak baik niatnya dari awal, dan kedua: alamatnya sulit dicari mungkin di gang,atau kampung atau kontrakan dsb yang dianggapnya kurang representatif atau bisnisnya cuma sebagai perantara dan tidak seperti yang dinyatakan di internet.
Tidak sedikit pula konsumen yang minta COD ( cash on delivery ) dari luar kota sperti Jakarta , Purwakarta, Cirebon, Tangerang dll, padahal kami berada di Bandung, bagaimana mungkin kami bisa layani yang demikian?
Kami juga prihatin terhadap konsumen kami yang jauh-jauh jaraknya seperti Papua, dan ongkos kirim yang sedemikian mahal terutama untuk barang kiriman yang tidak terlalu besar nilainya, karena malah bisa lebih besar ongkos kirimnya daripada nilai barangnya, sebagai contoh: ada konsumen di Papua yang memesan teh jati china 10 pack, karena perhitungannya sbb: 10x 50gr =500gr, plus kemasan akan jadi sekitar kurang dari 1kg, dan kami sarankan agar mengambil 30 pack sekaligus dengan perhitungan sbb: 30x50gr=1500 gr, plus kemasan akan jadi max 2 kg, jadi nilai barangnya  3x lipat dengan ongkos kirim hanya 2x lipat, dan  mengingat ongkos kirim yang mahal, karena semua jasa pengiriman paket menghitung tarif per 1 kg, jadi walaupun berat paket cuma 1,1 kg misalnya, maka akan dihitung 2 kg , belum lagi harga 10 pack yang berbeda dengan 30 pack yang tentunya lebih murah, dan konsumen kami menyetujui saran kami.

bingung deh
Kami tentu memaklumi bahwa hal-hal demikian hanya karena masalah kepercayaan yang belum tumbuh, ya tentu saja demikian karena masing-masing belum membuktikan apapun satu sama lain
, karena kami tentulah tidak dapat megklaim diri kami yang paling jujur. Rasanya tentu kurang adil bila mencap kami tidak baik sebelum kami bekerja apa-apa, begitu juga sebaliknya kamipun tidak bisa mengklaim diri bahwa kami baik dan jujur sebelum membuktikan apa-apa.
Oleh karena itu kami hanya bisa katakan, berilah kesempatan pada kami untuk membuktikan apakah kami konsisten dan konsekuen dalam berbisnis.
Hal lain lagi, seperti masalah keterlambatan pengiriman, kami juga sering dimarahi konsumen yang kirimannya telat datang, padahal resip pengiriman sudah kami kirimkan segera pada hari yang sama kami terima pembayaran, namun kalaupun terjadi kesalahan atau keterlambatan pada pengiriman,karena satu dan lain hal, kamipun tidak punya wewenang apapun dalam hal  pengiriman paket karena itu diluar jangkauan kami dan sepenuhnya wewenang perusahaan pengiriman yang bersangkutan, seperti pengiriman lewat JNE YES ( Yakin Esok Sampai) yang katanya 1 hari tiiba, apalagi selama "bulan puasa" bisa sampai 5 hari baru tiba, kami juga menanyakan hal ini ke JNE dan mereka mengakui hal itu karena selama "bulan puasa"  volume kiriman meningkat berlipat-lipat, dan kami dapat memakluminya, semoga anda juga demikian.

Namun demikian, kami selalu bersabar dan bebesar hati menghadapi apapun keluhan konsumen kami,  bahkan ada yang menerima barang yang tidak berfungsi dengan baik, maka segera kami minta dikirimkan kembali kepada kami dan kami kirim kembali barang baru dengan semua ongkos kirim kami tanggung, ya memang itu resiko yang kami harus tanggung dalam berbisnis seperti ini, karena kami tidaklah semata-mata menjual barang, tetapi jauh lebih penting lagi menjual image yang baik.

Karena itulah rezeki yang benar-benar halal, yang akan mendatangkan manfaat untuk kami makan, membayar uang sekolah anak, dsb. sungguh tidak terbayangkan, jadi apa anak kami kelak bila diberi makan dan disekolahkan dengan uang hasil kecurangan, penipuan dll yang tidak halal, membayangkannyapun kami tidak berani.

Begitupun, kami tetap menekuni bisnis online ini karena menurut pendapat kami hal ini menjanjikan masa depan yang baik, dan dalam banyak hal lebih kecil kendalanya daripada bisnis offline, karena dalam hal ini tidak perlu sewa toko,  stock barang yang banyak, dan jangkauan pasarnya juga sangat luas bahkan sampai ke manca negara, dan semakin hari semakin banyak pula pengguna internet di Indonesia dalam era informasi sekarang dan kami yakin akan lebih lagi dimasa mendatang.

Tulisan berdasarkan pengalaman kami ini tidaklah dimaksudkan sebagai promosi dsb, tetapi sekedar mengajak anda juga dapat melihat dari sudut pandang kami agar timbul saling pengertian diantara kedua pihak, dan  menumbuhkan pula saling menghargai satu sama lain.

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas kepercayan yang telah kami terima dari banyak konsumen kami, yang kami sadari benar telah berani mengambil resiko untuk mencoba kejujuran kami, dan kalau kami boleh menyitir motto salah satu produk, kami ingin katakan kepada anda " Anda Layak Dapat Bintang".


Bandung, 18 Agustus 2012

Henry Mamora

Tidak ada komentar: